RRR


web widgets

mouse

Toad Jumping Up and Down

Senin, 29 September 2014

standarisasi



Standarisasi merupakan kegiatan penting yang harus dilaksanakan, meliputi standar tenaga baik kuantitatif maupun kualitatif, sarana dan fasilitas, kemampuan, metode, pencatatan dan pelaporan dan lain-lain.
Program menjaga mutu tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan standar, karena kegiatan pokok program tersebut adalah menetapkan masalah, menetapkan penyebab masalah,menetapkan masalah, menetapkan cara penyelesaian masalah,menilai hasil dan saran perbaikan yang harus selalu mengacu kepada standar yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai alat menuju terjaminnya mutu.
Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang dikelompokkan sebagai berikut:
a. Standar pelayanan umum (2 standar)
b. Standar pelayanan antenatal (6 standar)
c. Standar pertolongan persalinan (4 standar)
d. Standar pelayanan nifas (3 standar)
e. Standar penanganan kegawatdaruratan obstetric-neonatal (9 standar)

PROGRAM KIA



1.  Program Pemerintah Daerah di bidang kesehatan ibu & anak

Penanggulangan penyakit: imunisasi, ISPA, Diare, TB, Malaria

Definisi epidemiologi menurut WHO (1989) adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan.
Pengertian Surveilans (WHO) adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan aalisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tinakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.

            Tujuan surveilans:
                   1. Menentukan data dasar/besarnya masalah kesehatan
                   2. Memantau atau mengetahui kecenderungan penyakit
                   3. Mengidentifikasi adanya kejadian luar biasa
            4. Membuat rencana, pemantauan, penilaian atau evaluasi program kesehatan.

Subsistem surveilans epideiologi kesehatan:
-    Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
-    Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
-    Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
-    Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan
-    Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra



Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentan Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan.
 Jenis-jenis penyakit yang diamati di Puskesmas (STP):

            1.     Kolera
2.    Diare
3.    Diare Berdarah
4.    Tifus perut klinis

2.  Program Pemerintah Pusat di bidang kesehatan ibu & anak


         PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) merupakan pelayanan untuk menggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetric neonatal yang meliputi segi :
·               Pelayanan obstetric : pemberian oksitosin parenteral, antibiotika perenteral dan sedative perenteral, pengeluaran plasenta manual/kuret serta pertolongan persalinan menggunakan vakum ekstraksi/forcep ekstraksi.
·               Pelayanan neonatal : resusitasi untuk bayi asfiksia, pemberian antibiotika parenteral, pemberian antikonvulsan parenteral, pemberian bic-nat intraumbilical/Phenobarbital untuk mengatasi ikterus, pelaksanaan thermal control untuk mencegah hipotermia dan penganggulangan gangguan pemberian nutrisi

PONED dilaksanakan di tingkat puskesmas, dan menerima rujukan dari tenaga atu fasilitas kesehatan di tingkat desa atau masyarakat dan merujuk ke rumah sakit.

PPGDON (Pertolongan Pertama pada kegawatdaruratan obstetric dan neonatal).
Kegiatannya adalah menyelamatkan kasus kegawatdaruratan kebidanan dan neonatal dengan memberikan pertolongan pertama serta mempersiapkan rujukan. PPGDON dilaksanakan oleh tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat desa dan sesuia dengan kebutuhan dapat merujuk ke puskesmas mampu PONED atau rumah sakit.

PONEK  (Pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komprehensif)
Kegiatannya disamping mampu melaksanakan seluruh pelayanan PONED, di RS kabupaten/kota untuk aspek obstetric , ditambah dengan melakukan transfusi dan bedah sesar. Sedangkan untuk aspek neonatus ditambah dengan kegiatan PONEK  (Pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komprehensif)
Kegiatannya disamping mampu melaksanakan seluruh pelayanan PONED, di RS kabupaten/kota untuk aspek obstetric , ditambah dengan melakukan transfusi dan bedah sesar. Sedangkan untuk aspek neonatus ditambah dengan kegiatan (tidak berarti perlu NICU) setiap saat. PONEK dilaksanakan di RS kabupaten/kota dan menerima rujukan dari oleh tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat desa dan masyarakat atau rumah sakit.

Minggu, 21 September 2014

Cegukan pada bayi



Bayi sering cegukan…????
Bahaya atau tidak yaaaa,,,,, :(
Cegukan tidak hanya terjadi pada orang dewasa melainkan pada bayi. Cegukan yang terjadi pada bayi seringkali membuat orang tua cemas padahal cegukan pada bayi bukanlah kondisi yang harus anda cemaskan. Cegukan yang terjadi pada bayi disebabkan karena masalah ketika bayi mengalami perubahan emosi.
Pada bayi yang mengalami cegukan seringkali dapat hilang dengan sendirinya dan tidak akan membahayakan kondisi kesehatan. Meskipun demikian yang menyebabkan bayi cegukan dapat anda kenali yaitu dari usia bayi anda yang berusia 3 bulan seringkali mengalami hiccups atau yang dikenal dengan cegukan. Kondisi bayi yang mengalami cegukan dapat terjadi dikarenakan belum matangnya fungsi saraf yang dapat mengatur diafragma bayi. Diafragma yang dapat memberi sekat antara dada dan perut pada bayi.
Anda tidak perlu khawatir karena seiringnya berjalannya waktu, cegukan yang terjadi pada bayi akan menghilang dikarenakan bayi telah memiliki keseimbangan pada sistem tubuhnya seiring bertumbuhnya usia bayi anda sehingga bayi anda tidak akan sering mengalami cegukan. Cegukan memang tidak menjadi sebuah tanda yang membahayakan akan tetapi apabila dibiarkan akan menggangu kenyamanan bayi anda.
Berikut adalah cara cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasi cegukan pada bayi :
1. Ubahlah Posisi Ketika Menyusui
Ketika bayi anda mendapatkan ASI maka seringkali bayi anda menelan udara berlebih yang memicu terjadinya cegukan. Kondisi dimana bayi anda sedang mendapatkan asi dan mengalami cegukan maka yang dapat anda lakukan adalah dengan mengubah posisi menyusui bayi anda sehingga dapat membatasi jumlah udara yang masuk ke dalam mulutnya. Apabila cegukan yang dialami oleh bayi frekuensinya lebih sering maka sebaiknya menghentikan sementara air susu, dikhawatirkan akan membuatnya tersendak.
2. Usahakan Bayi bersendawa setelah mendapatkan ASI
Membuat bayi anda bersendawa setelah mendapatkkan ASI merupakan salah satu cara untuk mengurangi bayi anda dari cegukan. Dengan bersendawa maka bayi anda dapat mengeluarkan udara yang berlebihan di dalam perutnya. Selain itu dengan bersendawa dapat melepaskan kejang otot sehingga dapat menghentikan cegukan yang dialami oleh bayi anda. Untuk membuat bayi anda bersendawa cara yang anda lakukan adalah dengan membuat bayi anda berdiri kemudian anda posisikan badan bayi anda berada dibagian pundak, sehingga badan bayi anda sejajar dengan pundak anda.
3. Membuat Jadwal Makan yang Teratur
Membiasakan dengan memberikan makanan secara teratur pada bayi akan membuatnya mengurangi kebiasaan cegukan. Pemberian makanan teratur dimaksudkan adalah ketika bayi anda berusia enam bulan ke atas maka anda memiliki jadwal dalam pemberian makanan pendamping ASI untuk dapat menyesuaikan kondisi bayi anda. Pemberian makanan yang baik adalah sebelum lapar dan menghentikan makanan setelah kenyang. Cegukan yang dialami oleh anak anda dapat menjadi masalah lambung apabila cegukan yang dialami oleh anak anda disertai dengan muntah.
4. Pijat Perlahan Bagian Belakang
Untuk menenangkan bayi yang sedang cegukan memang membutuhkan cara tertentu, yang bisa membuatnya tenang apabila anda dapat memijat bagian belakang. Maksudnya adalah dengan menggosok punggung bayi dengan tenang sehingga cegukan yang dialami bayi anda dapat berkurang. Anda tidak perlu khawatir karena cegukan sementara waktu tidak membuatnya berbahaya.
Dengan demikian bagi bayi yang sering mengalami cegukan, anda dapat memilih pilihan untuk mengurangi cegukan dengan cara cara diatas. Perlu anda ingat bahwa cegukan tidak membahayakan bayi melainkan saja anda membuat bayi anda tenang.

Bahaya Keputihan



KEPUTIHAN…..
Bisa sebabkan “KEMANDULAN” & “KEMATIAN”…!!!!

Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Tidak banyak wanita yang tahu apa itu keputihan dan terkadang menganggap enteng persoalan keputihan pada wanita ini. Padahal keputihan tidak bisa dianggap enteng, karena akibat dari keputihan ini bisa sangat fatal bila lambat ditangani. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil diluar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian. Apa sebenarnya keputihan itu? Seperti apa ciri-cirinya? Dan bagaimana pencegahannya?
Menurut dr. Sugi Suhandi, spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Mitra Kemayoran Jakarta, keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Dan keputihan tidak mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan.

Keputihan fisiologis biasanya terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah menstruasi. “Kadang saat itu ada lendir yang berlebihan, itu normal. Dan biasanya tidak gatal dan tidak berbau,” jelas dr. Sugi. Sedangkan kalau keputihan patologis , adalah keputihan yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing dalam vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa sebagai akibat dari bakteri, jamur atau protozoa. Ciri-ciri keputihan patologis , warnanya tidak seperti lendir. “Keputihan patologis biasanya, warnanya seperti kepala susu, atau hijau kekuning-kuningan, atau bahkan bercampur darah, kalau keputihannya sudah menjadi penyakit,” ujar dr. Sugi. Ketika keputihan sudah menjadi penyakit, wanita yang menderita keputihan patologis ini akan merasa gatal pada daerah vagina, dan lendir yang keluar berbau, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman.
Banyak hal sebenarnya yang membuat wanita rawan terkena keputihan patologis . Biasanya penyebab keputihan patologis ini karena kuman. “Di dalam vagina sebenarnya bukan tempat yang steril. Berbagai macam kuman ada di situ. Flora normal di dalam vagina membantu menjaga keasaman pH vagina, pada keadaan yang optimal. pH vagina seharusnya antara 3,5-5,5. flora normal ini bisa terganggu. Misalnya karena pemakaian antiseptik untuk daerah vagina bagian dalam. Ketidakseimbangan ini mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kuman-kuman yang lain. Padahal adanya flora normal dibutuhkan untuk menekan tumbuhan yang lain itu untuk tidak tumbuh subur. Kalau keasaman dalam vagina berubah maka kuman-kuman lain dengan mudah akan tumbuh sehingga akibatnya bisa terjadi infeksi yang akhirnya menyebabkan keputihan, yang berbau, gatal, dan menimbulkan ketidaknyamanan,” papar dr. Sugi yang sore itu ditemui di RS Mitra Kemayoran.

Begitu seorang wanita melakukan hubungan suami isteri, maka wanita tersebut terbuka sekali terhadap kuman-kuman yang berasal dari luar. Karena itu keputihan pun bisa didapat dari kuman penyebab penyakit kelamin yang mungkin dibawa oleh pasangan wanita tersebut. “Jadi sebaiknya jangan gonta ganti pasangan. Atau lebih baik tidak melakukan hubungan sampai menikah. Karena biasanya pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan, dan hygienenya baik, jarang sekali kena keputihan patologis . Dan hati-hati, keputihan patologis juga bisa karena proses keganasan. Salah satu Tanda dari kanker leher rahim adalah, adanya keputihan yang berbau busuk bahkan berdarah,” papar dr. Sugi. “Pada wanita yang belum melakukan hubungan suami isteri, bisa juga terjadi keputihan. Namun penyebab keputihan bisa terjadi karena menggunakan celana dalam bersama, memakai handuk bersama, kurangnya menjaga kebersihan daerah vagina, lalu juga cara cebok yang salah,” tutur dr. Sugi.

Pemakaian sabun antiseptik yang sekarang banyak diiklankan, untuk daerah vagina, sebenarnya tidak masalah bila dipakai sebagai obat luar. Pembilasan vagina ( douchi ) dengan anti septik sebaiknya atas dasar indikasi bila terkena keputihan, sebaiknya ke dokter, daripada mengatasinya sendiri dengan obat-obatan antiseptik yang dimasukkan ke dalam vagina keputihan patologi harus diobati sesuai dengan penyebabnya,” ujar dr. Sugi.

Keputihan sebaiknya diobati sejak dini, begitu timbul gejala. Karena keputihan kalau sudah kronis dan berlangsung lama akan lebih susah diobati. Selain itu kalau keputihan yang dibiarkan bisa merembet ke rongga rahim kemudian kesaluran indung telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul. Tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronis (bertahun-tahun) bisa menjadi mandul bahkan bisa berakibat kematian. “Berakibat kematian karena bisa mengakibatkan terjadinya kehamilan di luar kandungan. Kehamilan di luar kandungan, terjadi pendarahan, mengakibatkan kematian pada ibu-ibu,” tegas dr. Sugi. Selain itu yang harus diwaspadai, keputihan adalah gejala awal dari kanker mulut rahim. Jadi jangan sampai terlambat untuk tahu apa yang menjadi penyebab keputihan. Yang pasti jangan anggap remeh keputihan. Supaya kamu tidak menyesal di belakang hari nanti, karena akibat yang ditimbulkan oleh penyakit keputihan ini.

Yang Perlu di perhatikan mengenai keputihan ini adalah:
  • Cara membilas vagina yang benar, setelah habis buang air besar atau sehabis buang air kecil, sebaiknya membilas vagina dari arah depan ke belakang ke arah anus.
  • Keputihan fisiologis (normal), ciri-cirinya, lendirnya seperti lendir bening, Tidak gatal dan tidak berbau.
  • Keputihan patologis (karena penyakit), ciri-cirinya, warna lendirnya tidak bening lagi tetapi putih seperti kepala susu, bisa kuning kehijauan atau kecoklatan, bahkan bisa kemerahan karena adanya darah. Biasanya disertai rasa gatal, dan ada bau yang menyertainya.
Penyebab Keputihan Patologis (Karena Penyakit):
  • Infeksi yang di akibatkan oleh bakteri, jamur, atau protozoa
  • Keganasan kanker leher rahim
  • Benda asing didalam vagina ( misalnya : kondom yang tertinggal)
Cara mencegah keputihan:
  • Menjaga kebersihan daerah vagina
  • Membilas vagina dengan cara yang benar
  • Jangan suka tukar-tukaran celana dalam menggunakan celana dalam bersama dengan teman wanita lainnya
  • Jangan menggunakan handuk bersamaan ( suka tukar-tukaran handuk )
  • Lebih berhati – hati dalam menggunakan sarana toilet umum
  • Jalani Pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan makanan dengan gizi yang seimbang
  • Hindari gonta ganti pasangan dalam berhubungan
  • Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan suami isteri, setiap tahun harus melakukan papsmear untuk mendeteksi perangai sel-sel yang ada di mulut dan leher rahim.