Keadaan lingkungan hidup dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan.
Kerusakan lingkungan yang banyak menjadi sorotan masyarakat adalah kerusakan
hutan. Berdasarkan catatan akhir tahun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
(WALHI), kerusakan hutan yang terjadi menyebabkan 83% (delapan puluh tiga
persen) bencana banjir longsor di Indonesia. Liberalisasi izin-izin di
bidang lingkungan hidup merupakan faktor utama peyebab kerusakan hutan, selain
investasi di bidang pembangunan daerah semisal contoh pembangunan gedung –
gedung pencakar langit yang semakin banyak di bangun tentu saja mengurangi
lahan hijau yang ada di bumi sehingga menyebabkan sirkulasi udara di bumi tidak
berjalan stabil akhirnya akan menyebabkan efek yang luar biasa bagi kesehatan
manusia, penyebab lain dari terjadinya kerusakan hutan adalah rendahnya
pendidikan.Berbagai penelitian dan upaya terus dilakukan guna menemukan cara
paling efektif untuk mengatasi dampak pencemaran lingkungan namun sebagian
orang masih saja berusaha merusak lingkungan.
Di era globalisasi ini seharusnya bukan hanya kemajuan teknologi saja yang
di perhitungkan, seharusnya faktor pendukung seperti lingkungan juga harus
diperhatikan.Karena pada dasarnya terciptanya suatu negara yang maju harus
diimbangi dengan pengetahuan tentang lingkungan yang sehat dan pola hidup yang
sehat tetapi yang terjadi saat ini bukanlah seperti yang kita harapkan.Negara
kita ini semakin maju tetapi tingkat kerusakan lingkungannya semakin tinngi.
Untuk mencari solusi dari masalah ini, kita harus tahu apa akar dari kerusakan
lingkungan kita ini. Menurut saya, yang menjadi akar utama dari kerusakan
lingkungan kita adalah kurangnya pendidikan. Kurangnya pendidikanlah yang
menyebabkan kerusakan lingkungan hidup karena rata-rata orang yang merusak
lingkungan hidup adalah orang yang kurang berpendidikan. Pendidikan di sini
tidak hanya berarti pendidikan akademis, namun juga moral. Ada orang yang
pendidikan akademiknya baik, namun, moralnya kurang, dan sebaliknya. Kurangnya
pendidikan membuat orang tidak menyadari akibat perbuatan yang dilakukannya.
Pendidikan merupakan sarana untuk membentuk sumber daya manusia yang ahli
dan terampil serta produktif sehingga ia dinililai dapat mempercepat kesejahteraan
masyarakat. Perbedaan tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang terkadang
mempengaruhi pola pikir dan sikap mereka, walaupun faktor lingkungan dan
kebiasaan juga sangat berperan namun pendidikan tetaplah penting dalam
pembentukan karakter seseorang dalam melakukan maupun mengatasi sesuatu
permasalahan yang timbul.Salah satunya adalah permasalahan yang kaitannya
dengan pencemaran lingkungan yang banyak terjadi belakangan ini. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang ia akan semakin sadar akan bahaya pencemaran
lingkungan.Kehadiran lingkungan bagi kehidupan makhluk pada
hakekatnya merupakan suatu sarat mutlak bagi kelangsungan hidup secara
menyeluruh. Jika kondisi lingkungannya menunjukkan keadaan yang baik berarti
lingkungan tersebut menunjang terhadap kelangsungan hidup bagi makhluk hidup.
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kewajiban yang
tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah,
melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi. Setiap orang harus melakukan usaha
untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya
bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak, hal ini didasarkan padafirman AllahSWT: “Pada hari ini Akusempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan
atasmu nikmat-Ku, dan Aku ridhai Islamsebagai aturan hidupmu”(QS.
5:3). Oleh karenaitu aturanIslam haruslahmencakupsemuasisiyangdibutuhkanolehmanusiadalam kehidupannya. Demikiantinggi,indah danterperinci aturan Sang Maha RahmandanRahimini,sehinggabukanhanya mencakupaturanbagi sesamamanusiasaja,melainkanjugaterhadapalamdanlingkungan hidupnya.
Gagasan Inti dan Monitoring
Evaluasi
Dengan perkembangan dunia yang sangat pesat ini, manusia
juga semakin berkembang salah satunya berkembang dalam pemanfaatan sumber daya
alam yang terkandung dalam Bumi.Contoh yang dapat kita lihat saat ini adalah
pengeboran Minyak Bumi dan Gas Alam yang belum lama ini terjadi di daerah Gayam
kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.Pengeboran Minyak Bumi dan Gas Alam atau
dapat disingkat Migas ini sangat memberi pengaruh besar bagi warga desa Gayam
dan sekitarnya.
Dengan berkembangnya industri pengeboran migas di
desa Gayam tentunya semakin berkembang juga dampak yang di dapat oleh warga
sekitar pengeboran.Bukan hanya dampak negatif tetapi mereka juga memperoleh
dampak positif dengan adanya pengeboran minyak tersebut dengan terciptanya
sekolah – sekaloh baru dan rumah belajar.Namun tampaknya hal positip ini masih
kurang diminati oleh warga sekitar desa gayam ini.Hampir separuh dari mereka
masih buta pengetahuan akan kelestarian lingkungan.
Gayam adalah salah satu desa di
wilayah kecamatanGayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur,
Indonesia.
Semula Desa Gayam secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan
Ngasem Kabupaten Bojonegoro, namun seiring terjadinya pemekaran wilayah (Perda
Bojonegoro No. 22 tahun 2011) akhirnya Desa Gayam menjadi bagian integral dari
Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sebagai salah satu
bagian dari Kecamatan Gayam, Desa Gayam memiliki luas wilayah : 8.930.000
m2. Secara topografi, Desa Gayam tergolong dataran rendah karena berada pada
ketinggian antara 15 s.d. 25 meter (dpl) dengan suhu udara rata-rata 24 derajat
Celcius dan curah hujan tahunan mencapai 2,45 mm/tahun.Di desa ini terdapat 6.451 jumlah dan 1.965 KK dengan rincian 40 RT DAN 8
RW yang tersebar di 4 dusun, desa ini cukup kompeten untuk menjadi desa dengan
penghasilan penduduk yang tinggi dan di tambah lagi dengan adanya pengeboran
minyak bumi dan gas alam di wilayah ini menambah pendukung untuk berkembangnya
wilayah ini, berkembang dalam sektor ekonomi dan pendidikan.
Seiring berkembangnya waktu dan semakin majunya
pertumbuhan ekonomi di desa Gayam , penduduk sekitar gayam saat ini bukan
memajukan pengetahuan tentang kelestarian lingkungan tetapi malah mulai merusak
kelestarian lingkungan. Kini mereka mulai meninggalkan kebiasaan hidup sehat
yaitu dengan membuang sampah di sekitar sungai.Saat ini memang belum begitu
terlihat dampaknya, namun bagaimana bila 5 tahun atau 10 tahun ke depan
masyarakat desa gayam ini masih membuang sampah di sungai ? tentunya dampak
tersebut akan menimbulkan dampak besar dan cenderung mengarah ke dampak
negatif.
Sekarang lingkungan hidup kita semakin hari semakin menunjukkan tanda-tanda
kerusakan parah bukan hanya di wilayah desa Gayam saja tapi di seluruh dunia.
Banyak seminar-seminar berbicara mengenai pemanasan global, banyak
gerakan-gerakan untuk mengurangi sampah di berbagai tempat dan menjaga
kebersihan air. Namun, usaha-usaha kita dalam mengurangi kerusakan nampak
sedikit menuai hasil. Hutan masih dibabat demi mebel-mebel yang kita gunakan
dan bahan bakar fosil kita gunakan untuk transportasi kita, sungai – sungai
masih dipenuhi sampah, dan lebih parahnya lagi di sebagian wilayah indonesia
kini sungai menjadi alih fungsi sebagai tempat pembuangan limbah
pabrik.Sekarang ini lingkungan sudah mulai menampakkan kemarahannya pada kita
dengan cara mendatangkan banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan, namun
kembali ke sifat dasar manusia yang tidak pernah puas dan selalu merasa hebat
ia tetap merusak lingkungan dengan berbagai cara yang sadis.Demi mencapai
situasi lingkungan yang baik, kita perlu bertindak dengan lebih cerdas,
efektif, dan efisien.
Lingkungan hidup kita semakin hari semakin menunjukkan
tanda-tanda kerusakan parah. Banyak orang berbicara mengenai pemanasan global,
juga banyak gerakan-gerakan untuk mengurangi sampah di berbagai tempat dan
menjaga kebersihan air. Namun, usaha dalam mengurangi kerusakan membuahkan
hasil yang sedikit. Hutan masih difungsikan sebagai mebel yang kita gunakan dan
bahan bakar fosil kita gunakan untuk transportasi kita. Demi mencapai situasi
lingkungan yang baik, kita perlu bertindak dengan lebih cerdas, efektif, dan
efisien.Untuk mencari solusi dari masalah ini, kita harus tahu apa dari
kerusakan lingkungan kita ini.Yang menjadi akar utama dari kerusakan lingkungan
kita adalah kurangnya pendidikan.
Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya merugikan
manusia, namun juga merugikan makhluk hidup lain di bumi. Hewan akan banyak
yang punah, karena kemampuan penyesuaikan diri mereka sangat kurang
dibandingkan dengan manusia. Virus, bakter, dan penyakit lainnya bermutasi
menyebabkan penyakit yang mematikan. Manusia sendiri pasti akan kehilangan
hidup yang nyaman apabila lingkungan rusak. Banjir terjadi di mana-mana,
kekeringan juga terjadi di berbagai tempat. Hal-hal ini bisa terjadi karena
kerusakan lingkungan yang terutama melibatkan hutan dapat menyebabkan pemanasan
global atau global warming.
Apabila kita sudah belajar , kita pasti akan berusaha
menyelamatkan lingkungan, karena, kita masih punya hati untuk mencintai
lingkungan tempat kita tinggal, dan kita juga mampu berpikir apa yang terjadi
di masa depan, yang berarti kita akan menyadari cara menyelamatkan
lingkungan hidup kita. Keinginan untuk menyelamatkan tersebut timbul karena
kesadaran kita akan apa yang akan terjadi.Kita sangat membutuhkan generasi muda
dalam menyelamatkan lingkungan hidup, karena merekalah kunci penyelamatan masa
depan. Merekalah yang harus kita bentuk untuk memiliki visi mengenai lingkungan
yang baik.Untuk meningkatkan generasi muda yang baik sangat dibutuhkan bantuan
banyak pihak dalam bidang pendidikan dan tidak mudah dilakukan. Bantuan mungkin
agak sulit didapat dan diberikan ke pihak yang membutuhkan, namun, dengan usaha
keras, pastinya kita akan mendapatkan generasi muda yang mampu menyelamatkan
bumi kita.
Simpulan dan Saran
Bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup memiliki
peran yang sangat penting untuk kelangsungan hidup, kerusakan yang terjadi
khususnya dibumi merupakan akibat gejala-gejala alam yang terjadi dan juga
hasil dari ulah manusia itu sendiri.Berbagai upaya penanggulangan yang
dilakukan oleh pemerintah
harus didukungdengan pertambahan ilmu
pengetahuan untuk warganya agar program yang dilaksanakan akan terlaksana
dengan baik dan yang paling penting kita dapat menyelamatkan lingkungan dari
kerusakan.
Jadi, ada baiknya mulai dari sekarang ini kita
memperhatikan tempat kita bernaung selama kita hidup di dunia ini yaitu Bumi.
Panjang pendeknya umur bumi ini tergantung pada kita sebagai makhluk ciptaan
ALLAH SWT untuk merawat, menjaga, dan tidak merusak lingkungan dan alam
sekitarnya.Tidak ada kata terlambat
untuk memperbaiki kesalahan.